Thursday, August 25, 2011

Himpunan Doa-doa munajad Assajjad

Doa Minta Ampun bagi orang yang berbuat Zalim atau Tertimpa Kezaliman


Tuhanku, limpahkanlah shalawatMu atas Muhammad dan keluarga Muhammad……

Patahkanlah syahwatku dari segala yang diharamkan. Dan singkirkanlah keinginanku dari segala yang mendatangkan dosa. Dan cegahlah aku dari perbuatan mengganggu setiap mukmin dan mukminah, muslim dan muslimah.



Tuhanku…., siapa saja diantara hambaMu yang memperlakukan diriku dengan sesuatu yang Kau larang baginya, atau melanggar Hakku yang telah Kau tutup baginya ……, maka ampunilah ia bagi apa yang menimpa diriku darinya…..Jadikanlah maaf yang kuberikan baginya dan sedekah yang kurelakan untuknya sebagai salah satu diantara sedekah-sedekah suci para pemberi sedekah, dan pemberian-pemberian luhur orang-orang yang mendekatkan diri kepadaMu… dan gantikanlah maafku bagi mereka itu dengan maafMu bagiku, sehingga masing-masing kami beroleh kebahagiaan dari anugerahMu dan keselamatan yang berasal dariMu………….



Tuhanku……, jika ada diantara hamba-hambamu tertimpa akibat buruk karenaku, atau terkena gangguanku; atau sampai kepadanya dariku atau karenaku, sesuatu perbuatan aniaya sehingga ia terlanggar haknya atau menderita karenanya…….., maka limpahkanlah padanya karuniaMu, dan sempurnakanlah haknya dengan pemberianMu dan buatlah ia kembali ridha padaku. Kemudian, peliharalah aku dari apa yang diwajibkan oleh hukumMu, dan selamatkanlah diriku dari hukuman yang ditentukan oleh keadilanMu…….., sebab kekuatanku tak mampu menahan pembalasanMu, dan dayaku tak kuat menerima kemurkaanMu. Bila engkau hukum diriku dengan yang seharusnya, niscaya aku binasa, dan bila tak Kau masukkan aku dalam rahmatMu, niscaya aku ' kan tersesat ………..



Doa Memohon ampun atas kelalaian dalam memenuhi kewajiban


Tuhanku, ku mohon ampunanMu atas setiap kelalaianku, yaitu ketika seseorang yang tak bersalah dizalimi di hadapanku sedang aku tak membelanya ……….; atau sesuatu kebaikan dilakukan untukku, lalu aku tak mensyukurinya …….; atau ketika seseorang yang telah berbuat kesalahan meminta maaf dariku, lalu aku tak memaafkannya …….; atau seseorang yang membutuhkan meminta dariku, tapi aku tak mengutamakannya atas diriku ……; atau ada sesuatu hak bagi seorang mukmin atas diriku, tapi aku tak memenuhinya …..; atau tersingkapnnya aib seorang mukmin dalam penglihatanku, lalu aku tak menutupinya ……..; atau sesuatu dosa melintas di hadapanku, lalu aku tak menjahuinya ……..



Aku mohon ampunMu, ya Allah, dari itu semua dan yang sejenisnya, diiringi penyesalan mendalam yang mudah-mudahan bisa menghalangiku dari segala sesuatu seperti itu ……….

Limpahkanlah shalawatMu atas Muhammad dan keluarga Muhammad. Dan jadikanlah penyesalanku – atas kesalahan-kesalahan yang pernah kulakukan ………., serta tekadku untuk meninggalkan segala kejahatan yang akan melintas dihadapanku – sebagai taubat yang tulus dan mendatangkan kasih sayangMu atas diriku, ya Allah yang menyukai orang-orang yang bertaubat…….





Doa di kala menyaksikan kemewahan hidup para hartawan


Segala puji bagi Allah, dan aku rela dengan segala ketentuan yang telah ditetapkanNya. Aku bersaksi bahwa Allah swt telah membagi-bagi sumber kehidupan hamba-hambaNya dengan seadil-adilnya, dan menetapkan atas mereka semua limpahan karuniaNya.

Allahumma, ya Tuhanku, limpahkanlah shalawatMu atas Muhammad dan keluarga Muhammad.



Janganlah Kau buat aku tergoda dengan kemewahan yang Kau berikan pada sebagian orang, dan jangan pula membuat mereka tergoda dengan apa yang Kau cegah diriku memperolehnya……… sehingga aku tak merasa iri kepada maklukMu dan tak mencela ketetapanMu……….



Tentramkanlah jiwaku dalam menerima ketentuanMu. Lapangkanlah dadaku dalam menerima ketetapanMu. Dan berilah aku iman yang teguh agar aku dapat mengakui dengan setulusnya bahwa ketentuanMu pasti terlaksana dengan kebaikan selalu …………



Dan jadikanlah rasa syukurku atas apa yang Kau sisihkan dariku lebih besar dari rasa syukurku atas apa yang Kau berikan padaku ……………

Dan peliharalah diriku agar tidak memiliki sikap meremehkan orang tak berpunya, ataupun menyampaikan sanjungan bagi orang yang berharta ……., sebab orang yang benar-benar mulia adalah orang yang dimuliakan oleh ketaatanya padaMu……, dan yang benar-benar kuat kedudukanya ialah orang yang tumbuh kuat karena pengabdianya padaMu………

Dan berikanlah kami nikmat dengan kekayaan yang tak ada habisnya serta kekuatan yang takkan pernah hilang ……………



Doa di Akhir Malam


Tuhanku…… berilah aku kelapangan rizki, keamanan negeri, puncak kebahagiaan hidup kekeluargaan, putra-putri dan harta, kesehatan jasmani, kekuatan tubuh dan keselamatan dalam agama………

Tuhanku …….., demi keperkasaan dan keagunganMu, bila Kau tuntut aku lantaran dosa-dosaku, akupun menuntut ampunanMu, dan bila Kau tuntut aku lantaran kesalahanku, akupun menuntut kedermawananMu, dan bila kau masukkan daku kedalam nerakaMu, niscaya ‘kan kuberitahu penghuninya tentang cintaku padaMu…………

Tuhanku ……., jika tak Kau ampuni selain wali-walimu1) dan pada orang-orang yang taat padaMu….kemanakah orang-orang yang berdosa akan berlindung? dan jika tiada Kau muliakan selain orang-orang yang tulus dan setia padaMu……. Kepada siapakah orang-orang yang tergelincir akan minta tolong ……..?



Tuhanku ……., jika Kau masukan daku dalam nerakaMu, niscaya hal itu akan menggembirakan musuh-musuhMu. Dan jika Kau masukkan daku ke SorgaMu….., niscaya hal itu akan menggembirakan NabiMu ……..! dan aku tahu, ya Allah kegembiraan NabiMu lebih Kau sukai dari pada kegembiraan musuhMu………

Tuhanku ………,karuniailah daku kebijakan dalam agamaMu, kearifan mengenai ketetapanMu, pengetahuan tentang ilmuMu …… ………………....sikap hati-hati pencegah maksiatku terhadapMu………., dan putihkanlah wajahku 2), serta arahkanlah keinginanku kepada apa yang berada di sisiMu.



Tuhanku ……., aku berlindung padaMu dari kemalasan, kegagalan, kegundahan, kepengecutan, kebakhilan, kelengahan, kekejaman, kehinaan, kemiskinan kepapaan dan segala bala 3) serta perbuatan keji, yang tampak dan yang tersembunyi ….



Dan aku berlindung kepadaMu dari memiliki jiwa yang selalu tak puas, perut yang tak pernah kenyang, hati yang tidak khusyu’, doa yang tak terdengar, amal yang tak berguna dan shalat yang tak diterima ……..



TuhanKu……, telah Kauperintah kami melalui kitabMu agar mengampuni siapa yang berbuat aniaya kepada kami……., sedangkan kami telah berbuat aniaya pada diri kami sendiri……Maka ampunilah kami………, sebab Engkaulah yang lebih utama memberi pengampunan daripada kami. Dan Engkau telah memerintahkan kami agar jangan menolak siapa yang datang meminta dari kami….., maka janganlah Kau kembalikan kami kecuali setelah Kaupenuhi hajat kami…….Dan Engkau telah memerintahkan kami agar berbuat ikhsan 4) kepada hamba sahaya kami, padahal sesungguhnya kami adalah hamba sahayaMu……., maka bebaskanlah kami dari api nerakaMu………



1) Wali Allah, maksudnya orang yang benar-benar beriman dan bertaqwa, yang sungguh-sungguh mencintai Allah sehingga Allahpun mencintainya.

2) “Putihkan wajahku”, maksudnya bersihkan aku dari dosa

3) Bala' artinya : Musibah yang datang sebagai ujian atau hukuman

4) ikhsan artinya: kebajikan




Dikutib dari buku Ash-Shahifah As-Sajjadiyah (Himpunan Doa-doa munajad Assajjad) karya Imam Ali bin Husain bin Ali bin Abi Thalib.

Oleh masyarakat dizamannya beliau digelari As-Sajjad (orang yang banyak bersujud) dan digelari Zainal Abidin (pemuka para ahli ibadah).

Beliau seorang Tabi’in yaitu orang yang tidak berjumpa dengan Nabi Muhammad s a w akan tapi hidup dan berjumpa dengan para sahabat-sahabat Nabi Muhammad s a w. Beliau lahir tahun 38 H dan wafat tahun 95 H.

Wednesday, August 17, 2011

AlFatihah to Rukinem binti Daud, circa 1938-2011

I got a message today from my sister Maslina, that my auntie, Rukinem binti Daud had passed away this morning about 4am Malaysian Time. Today being the 17th day of Ramadan.

We have always known her by her nickname, Mbokde Nik. She is older than my mother, ie my mother's immediate elder sister. She was married to Pakcik Husin, and lives at Blok O Sawah Sempadan, Tanjong Karang. As far as I remember, She has always been kind woman to us and always soft spoken and full of patience. Unlike her siblings, she never bore any children, but she has 3 adopted children. The first is Din, (hmm I dont remember my cousin's name, someone remind me pls :)) who is one year older than me, 2nd is Zaharah and the 3rd is Saadiah. Din and Saadiah are blood relation to Auntie Rukinem. Din is a son from Pakcik Husin's brother, while Saadiah is a daughter from the late Auntie Sarengah and Uncle Affandi, which is her younger sister.

My earliest memory of Auntie Rukinem (I suppose this is from the far recesses of my memory..) was when I was about 6 years old. Pakcik Husin and Mbokde Nik had a kenduri kesyukuran at their place. They had just adopted a baby girl, and named her Zaharah. I remember the baby cried alot, and being fed bottled milk. That was the first time I had seen such thing as milk powder, baby formula. I remember Mbokde Nik was trying to feed the baby with a bottle, filled with milk. Yet the baby was still crying. At that time their house was a bit far from the road. It was a wooden house with zinc roof. There was a few coconut trees around the house.
Pakcik Husin was working for DID in those days, whereby his job was looking after those water gate that control the flow of water at Sawah Sempadan. His job was opening or closing the water gate. Hence the Malay word, kunci air. Apparently, while doing his duties in those days near Bund Canal area, he got a bit thirsty. There was no tap water anywhere in those days, but water from a well in tanah gambut land is not salty, so he went to one house, asking to get water from their well. There were young couple living at the house, estimated in the late teen, a small basic house, built on 6 poles. Pakcik Husin heard the husband and wife were arguing while a baby was heard crying. After getting the water from the well, Pakcik Husin asked them why they were fighting; apparently the husband doesnt want to be burdened with a baby. So Pakcik Husin offered to adopt the baby.

Forward a couple of years, there was another rewang and kenduri at Mokde Nik's place, they were building another house, this time closer to the road.

I remember visiting Mbokde Nik in her then new house a few times. They were among the first to own a television in the early 70's. One time we stayed overnight at her place to watch cerita melayu on a Friday night (malam Sabtu). Her neighbours also watch the cerita melayu at her place.
In those days, Pakcik Husin and Mbokde Nik were caring for Pakcik Husin elderly mother, who was senile.

Last time I saw Mbokde Nik was 2 years ago, in January 2009. She was healthy back then, and I remember my late grandmother Mariam. Oh my, she looked like my late grandmother.

Please recite Alfatihah for her.